Ibu Negara AS Jill Biden dalam peringatan serangan 9/11 di Pentagon. Foto: Associated Press
New York: Sudah 22 tahun serangan teroris di World Trade Center (WTC) dan Pentagon, Amerika Serikat (AS). Namun masih ada korban yang belum teridentifikasi hingga saat ini.
Ini merupakan sebuah tragedi yang menurut survei USA TODAY/Suffolk University mengubah kehidupan warga Amerika selamanya.
11 September 2001 pagi hari, United Airlines penerbangan 175 dan Pesawat American airlines 11 berangkat dari Boston menuju California saat kelompok teroris menabrakkan pesawatnya ke Menara utara dan selatan World Trade Center di New York.
Gedung Pentagon dihantam American Airlines 77 kala para penumpang berusaha menyalip pesawat United Airlines Penerbangan 93 dari teroris sebelum jatuh di Pennsylvania.
Korban Tewas 9/11
Berdasarkan 9/11 Memorial and Museum, serangan 9/11 telah menelan 2.977 korban jiwa di New York, Washington DC, dan Pennsylvania.
Jumlah itu sudah mencakup 2.753 penumpang yang tewas setelah pesawat menabrak Menara kembar, 184 orang di Pentagon, dan 40 lainnya yang merupakan penumpang Penerbangan 93 yang jatuh di Pennsylvania.
Para korban dikenang di lokasi bekas Menara World Trade Center. Nama mereka diukir di sekitar area kolam. Ground Zero 9/11 menilai hal ini sebagai bentuk penghargaan terhadap para korban. Setiap pagi anggota staf menempelkan bunga mawar putih pada nama-nama tertentu sesuai dengan ulang tahunnya.
Pemadam kebakaran yang tewas dalam kejadian
Tragedi 9/11 menewaskan kurang lebih 343 pemadam kebakaran. Pada saat itu hampir setengah dari jumlah kematian yang saat bertugas dalam 100 tahun sejarah departemen pemadam kebakaran kota New York
Pada 2019, dilaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran Kota New York ke-200 meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan Ground Zero, termasuk efek kontaminan beracun, cedera traumatis, serta stres fisik dan emosional. Tahun lalu, FDNY melaporkan kenaikan jumlah korban hingga nyaris 300 jiwa.
Menurut program Kesehatan World Trade Center, lebih dari 71.000 orang didiagnosis mengalami gangguan fisik dan mental yang disebabkan oleh paparan debu, asap, puing-puing dan trauma serangan 9/11
Korban yang tidak ditemukan
Menurut pencatatan kepala pemeriksa medis kantor kota new York (OCME), 40 persen atau sebanyak 1.106 korban jiwa belum teredintifikasi. Pada September 2021, OCME mengidentifikasikan korban ke-1646 dan ke-1.647 melalui analisis DNA broker asuransi Dorothy Morgan dan seorang pria yang identitasnya dirahasiakan atas permintaan keluarga.
OCME menilai upaya pengidentifikasian korban 9/11 adalah investigasi forensik terbesar dan paling kompleks dalam rekor sejarah Amerika Serikat. (Hillary Sitohang)